Setiap Muslim Dipastikan Masuk Neraka – Namun Muslim Masih Terus Membual: “Agama Islam adalah Penyempurna Yahudi dan Kristen”

Dan keselamatan tidak ada di dalam yang lain, siapa pun, karena di kolong langit ini tidak ada nama yang lain (kecuali nama YESUS), yang telah diberikan kepada manusia, yang di dalamnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:12)

 

Di Perjanjian Lama dalam Kitab Yoel 2:32 kita membaca:

“Dan akan terjadi, setiap orang yang berseru kepada Nama YAHWEH, akan diselamatkan; karena di gunung Sion dan di Yerusalem akan terjadi keselamatan, sebagaimana yang YAHWEH firmankan, dan dari yang tersisa yang sedang YAHWEH panggil.”(Terjemahan KS.ILT)

Dalam konteks Perjanjian Lama, Keselamatan seseorang ditentukan ketika yang bersangkutan memanggil nama Tuhan, yaitu YAHWEH (sebagaimana Ia telah memperkenalkan diriNya kepada Musa – Keluaran 3:15).

Dan Elohim berfirman lagi kepada Musa, “Katakan demikian kepada bani Israel: YAHWEH, Elohim leluhurmu, Elohim Abraham, Elohim Ishak, dan Elohim Yakub, telah mengutus aku kepadamu. Itulah Nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah pengingat bagi-Ku turun-temurun.” (Keluaran 3:15)

Nabi-nabi di Perjanjian Lama, seperti Abraham, Musa, Elia, Yesaya, Yeremia, dlsb. semuanya percaya kepada YAHWEH, berseru kepada YAHWEH serta memberitakan nama YAHWEH.

Ketika kapal yang ditumpangi oleh Nabi Yunus diterpa gelombang laut yang dahsyat sehingga hampir tenggelam, para anak buah kapal meminta pertolongan kepada ilah-ilah yang mereka sembah. Mereka tidak memanggil nama YAHWEH sebab nama YAHWEH tidak mereka kenal.

Maka YAHWEH menurunkan angin kencang ke atas laut dan terjadilah badai yang dahsyat ke atas laut, sehingga kapal itu terancam hancur.

Lalu para awak kapal menjadi ketakutan dan masing-masing orang berteriak kepada ilahnya. Dan mereka melemparkan barang-barang yang ada di dalam kapal ke laut untuk meringankan kapal itu. Sementara Yunus telah turun ke bagian kapal yang paling bawah dan berbaring dan tertidur lelap. (Yunus 1:4-5)

Tapi karena seruan meminta pertolongan kepada ilah-ilah mereka ternyata tidak mempan, mereka pun melakukan saran yang diberikan Yunus yaitu melemparkannya ke laut – karena Yunus menyadari gelombang dahsyat ini terjadi karena ia tidak mentaati perintah YAHWEH untuk memberitakan seruan pertobatan kepada penduduk Niniwe (Yunus 1:10), malahan pergi melarikan diri ke Tarsis.

Sungguh ajaib! Dengan seketika gelombang laut yang dahsyat berhenti mengamuk. Penumpang kapal menjadi sangat takut terhadap YAHWEH dan memberikan korban persembahan serta mengikrarkan nazar. Artinya, mereka menjadi orang-orang non-Israel yang menjadi percaya kepada YAHWEH dan diselamatkan.

Kemudian orang-orang itu takut dengan ketakutan yang sangat besar kepada YAHWEH, dan mereka mengurbankan kurban sembelihan kepada YAHWEH dan mengikrarkan nazar(Yunus 1:16)

Seperti inilah syarat di kitab Perjanjian Lama, yaitu apabila seseorang ingin mendapatkan keselamatan dari Tuhan, maka mereka harus percaya serta menyerukan nama YAHWEH.

 

Bagaimana dengan di Perjanjian Baru?

Di Perjanjian Baru, keselamatan hanya mungkin terjadi ketika seseorang berseru kepada nama YESUS. Nama YESUS atau YESHUA sesungguhnya merupakan gabungan dari 2 kata Ibrani, YAHWEH dan OUSIA yang berarti “YAHWEH YANG MENYELAMATKAN”.

YAHWEH telah datang dalam wujud manusia yaitu YESUS Kristus (Yohanes 1:1) dan setiap orang yang percaya dan menerima karya penebusanNya melalui kematianNya di kayu salib untuk menebus dosa, serta menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat, dipastikan selamat.

"Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, tetapi memperoleh hidup yang kekal. Sebab Elohim demikian mengasihi dunia ini, sehingga Dia mengaruniakan Putra-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan dapat memperoleh hidup kekal. Sebab Elohim mengutus Putra-Nya ke dunia tidak untuk menghakimi dunia, sebaliknya supaya dunia dapat diselamatkan oleh-Nya. (Yohanes 3:15-17)

Jadi jika di Perjanjian Lama keselamatan dipastikan melalui percaya dan menyerukan nama YAHWEH, di Perjanjian Baru keselamatan dipastikan melalui percaya dan menyerukan nama YESUS (YAHWEH Sang PENYELAMAT)

Dan keselamatan tidak ada di dalam yang lain, siapa pun, karena di kolong langit ini tidak ada nama yang lain (kecuali nama YESUS), yang telah diberikan kepada manusia, yang di dalamnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:12)

 

 

Lalu bagaimana dengan keselamatan dalam Islam?

Tidak ada keselamatan yang pasti dalam Islam!

Tak ada satu pun ayat dalam Quran yang berbunyi: “Barangsiapa berseru kepada nama ALLAH akan diselamatkan” atau tak ada satu pun ayat Quran yang mengatakan: “Barangsiapa mengucapkan kalimat syahadat akan diselamatkan”

Sebaliknya dalam Islam yang pasti adalah bahwa setiap Muslim telah ditentukan ALLAH untuk pergi ke neraka, karena ajaran Islam mengatakan bahwa setiap Muslim harus menebus hutang-hutang dosa mereka di neraka.

 

 وَإِنْمِنْكُمْإِلاوَارِدُهَاكَانَعَلَىرَبِّكَحَتْمًامَقْضِيًّا

Wa-in minkum ill[a] w[a]riduh[a] k[a]na AAal[a] rabbika [h]atman maq[d]iyy[a](n)

“Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” (Quran sura Maryam 19:71)

Setiap Muslim harus pergi ke neraka demi menebus dosa-dosa mereka

 

Tuhan Quran memastikan setiap Muslim harus menebus dosa-dosa mereka di neraka

Itulah sebabnya mengapa tidak ada satupun ayat di Quran dimana ALLAH itu pernah disebut sebagai “ALLAH yang menyelamatkan”, dan memang tidak ada satu pun tindakan Tuhan Islam untuk menyelamatkan umatNya, yang pernah tercatat di Quran.

 

Karena itu kami bertanya:

1. Jika dalam agama Yahudi dan Kristen ada keselamatan yang pasti dengan percaya dan berseru kepada Nama YAHWEH atau YESUS  - sementara dalam Islam hanya ada neraka yang pasti bagi setiap Muslim;  Apa yang menjadi dasar bagi umat Muslim untuk mengklaim bahwa Islam adalah agama terbaik dan penyempurna Agama Yahudi dan Kristen?

2. Apa dasar umat Muslim untuk mengklaim bahwa Muhammad adalah Nabi terbaik dan sebagai penutup dari nabi-nabi di Alkitab, sementara pesan yang ia sampaikan adalah kepastian neraka bagi setiap Muslim?

3. Apa dasar bagi umat Muslim untuk mengklaim bahwa al-Quran adalah kitab penyempurna dan penutup, dan setelah Quran diturunkan maka manusia tidak lagi memerlukan Taurat dan Injil – sementara pesan utama Qur’an adalah kebinasaan kekal di neraka?

4. Bagi setiap umat Muslim yang telah dipastikan ALLAH untuk pergi ke neraka, tahukah anda berapa lama anda akan ada di neraka dan bagaimana anda memastikan bahw

 

Dipetik dari: buktidansaksi.com